//.:::.

Wednesday, May 27, 2009

Problematika Asisten...

Bangun pagi cepat-cepat dengan pusing yang tak tertahankan merupakan menu harian unrtuk 2 minggu belakangan ini. Entah ini ide siapa, yang pasti nama saya selalu ada di urutaan shift jaga pagi. Ajib bin ajaib aktivitas itu hampir setiap hari saya lakoni. Padahal, bangun pagi merupakan momok yang memberatkan bagi saya. Efeknya… kadang saya sedikit pusing ketika pagi-pagi sudah ngoreksi dengan dokumentasi ama liatin slide presentasi. Yah, terpaksa… dengan pikiran liar hasil dari tidur yang tidak puas dan muka baru bangun tidur, saya hanya bisa merespon setiap pertanyaan denga “iya”, “next-next” dan “ga ada yang ditanyakan lagi khan? Ya sudah kita tutp saja”, lalu selesailah presentasi. Kadang klo saya lg mood ngebantai, saya cari hingga detail kesalahan tu praktikan. Tapi, overall saya baik dan bersahaja kok orangnya. Banyak temen-temen asisten yang bilang saya makan gaji buta, karena suka menggampangkan presentasi. Butt, saya sudah melakukan tahap2 presentasi sesuai dengan prosedur yang diminta. Trus buat apalagi memanjangkan masalah. Lagian, antara 2 pihak(saya-praktikan) saling menguntungkan bisa dikatakan simbiosis mutualisme. Saya senang mereka senang, ya sudah selesai.

Tapi menjadi asisten, senengnya itu ga begitu jauh perbedaaanya dari susahnya. Perbandingannya bisa dikatakan 50.5 : 49.5. Sekarang saya mulai jenuh sama aktivitas kek gini. Bangun pagi, padahal kemarennya abis ngeronda bikin tugas sampai larut. Kadang saya pingin ada suatu jeda dalam sehari untuk bias leyeh-leyeh melakukan kegemaran saya. Ya dengerin music, keluar dengan orang-orang bwt menemukan kesenangan di tempat baru. Tapi yah, saya musti bertanggung jawab ama komitmet saya diawal. Komitmen udah terucap, jadi ga bisa di-undo. Ya musti dijalanin, seberat apapun itu, sekerasa paapun karang yang menghadang, sedalam apapun lautan, seluas mana daun kelor itu. Padatnya aktivitas ini, kadang bikin saya inget dengan kampung saya. Dikampung saya bisa melakukan apa saja, dimana saja, dana bersama siapa saja. Sebenarnya gag perlu dibahasa lagi itu mah. Tapi point penting untuk saat ini bagi saya adalah, saya butuh relaksasi ke suatu tempat. Bertemu suasana baru, bertemu dengan lingkungan dan orang-orang baru. Saya suka dan mensyukur hidup saya saat ini, tapi saya juga butuh hal baru untuk menyemangati kembali aktivitas saya yang padat. Selesai.

Sunday, May 17, 2009

mencoba menulis

setelah lama bingung mo nulis apa di blog ini, saya mencoba menuliskan beberapa hal dengan tekad kuat yang membaja dan membara. POKOKNYA saya harus menulis. Ini saya coba tanamkan agar kemampuan menulis saya tidak tertinggal. Masa anak S1 masih terseok-seok dalam kegiatan calistung. ga lucu khan, masa dikalahin ama lulusan sma. Yang menjadi kendala dalam menulis menurut saya adalah bagaimana mencari pola menulis. Dengan pola, kita bisa mengembangkan sebuah alur menjadi tulisan yang menarik mata dan hati pembaca. Untuk itu saya mencoba meminta saran ke beberapa temen2. Mereka memberi saran, "Let It Flow" aj. Tulis hal2 yang kamu senangi dan kamu akan lancar. Wah, hal2 itu malah bikin saya bingung untuk blogger pemula seperti saya. Ngeblog merupakan hal baru, sama seperti pertama kali saya kencing dicelana ketika kecil dulu. Rasanya ga karuan mo mengekspresikannya seperti apa. Saya masih belum punya pola untuk mengembangkan ide yang ada dipikiran saya. Padahal banyak hal yang ingin saya sampaikan, namun ketika face 2 face dengan monitor, saya seperti berhadapan langsung dengan aura kasih(baca, grogi). Nah, melihat dari dampak besar dari aura kasih monitor, tekad saya jadi melemah. Tapi saya tidak akan menyerah begitu saja. Melihat efek positip dari menulis, saya mencoba facing kelemahan saya. tunggu aja postingan menarik dari saya.

.bye.